Sabtu 17 Feb 2024 00:05 WIB

6 Larangan Bagi Pemimpin Berdasarkan Sirah Nabi Muhammad

Prinsip dasar seorang pemimpin adalah menjaga hak-hak rakyat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Pemimpin. (ilustrasi)
Foto:

2. Mempersulit Rakyat

Seorang pemimpin tidak boleh mempersulit kehidupan rakyat. Dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Aisyah RA, Nabi Muhammad SAW pernah mengucapkan doa yang diperuntukkan bagi pemimpin yang berbuat buruk dengan wewenang yang dimilikinya.

Aisyah RA meriwayatkan bahwa dirinya pernah mendengar Rasulullah SAW mengucapkan doa di rumahnya. Beliau SAW berdoa sebagaimana berikut ini:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَشَقَّ عَلَيْهِمْ، فَاشْقُقْ عَلَيْهِ وَمَنْ وَلِيَ مِن أَمْرِ أُمَّتِي شَيْئًا فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ

"Ya Allah, siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia mempersulit mereka, maka persulit jugalah dia. Dan siapa yang menjabat suatu jabatan untuk mengurusi umatku lalu dia berusaha menolong mereka, maka tolong pulalah dia." (HR Muslim).

Hadits itu menekankan bahwa seorang pemimpin membawa amanah berdasarkan nilai, kompetensi, dan ilmu. Ketika seorang pemimpin mencelakakan atau mempersulit rakyatnya, maka celakalah pula ia dalam berbagai urusannya dan ini menjadi ganjaran untuknya.

Hadits tersebut juga mengandung peringatan untuk tidak mempersulit kehidupan rakyat, dan memperjuangkan kepentingan rakyat. Juga berupaya mencegah kerugian dan kesulitan yang dihadapi rakyat, serta tidak lalai terhadap keadaan rakyat.

Selanjutnya...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement