Kamis 17 Nov 2022 05:55 WIB

Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Gila Sedekah

Sedekah Abdurrahman bin Auf justru membuat hartanya semakin melimpah.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi Sahabat Nabi. Abdurrahman bin Auf, Sahabat Nabi yang Gila Sedekah
Foto:

Kesuksesan Abdurrahman tidak hanya terjadi karena etos kerja yang dimiliki, tetapi juga karena semangat ibadahnya yang tidak pernah redup. Salah satu amal salehnya adalah gemar bersedekah.

Menjadi miliarder tidak membuat sahabat Nabi ini larut dalam kesibukan duniawi. Bahkan, ia pernah berkata, “Aku adalah orang terkaya di Makkah. Tapi semua ini justru membuatku takut. Jangan-jangan hartaku sendiri yang akan menjerumuskanku.”

Dalam hadits riwayat Imam Ahmad, yang juga dicatat Muhibuddin ath-Thabari dalam Ar-Riyadhun Nadhrah fi Manaqibil ‘Asyrah, dikisahkan sekali waktu saat Siti ‘Aisyah sedang di rumah (Madinah), tiba-tiba ia dikagetkan dengan suara gemuruh. “Suara apa ini?” tanya ‘Aisyah.

Orang-orang pun menjawab, “Itu adalah kawanan unta milik Abdurrahman bin ‘Auf yang baru saja pulang dari Syam membawa serbaneka komoditas. Jumlahnya sebanyak 700 unta. Itu yang menimbulkan suara gemuruh tadi.”

Aisyah kemudian berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda, ‘Aku melihat Abdurrahman masuk ke surga dalam keadaan merangkak (karena kekayaan yang dimilikinya).’”

Setelah ucapan ‘Aisyah itu terdengar Abdurrahman, ia pun berucap, “Jika bisa, aku akan tetap masuk ke surga dengan berdiri.” Ia pun menyedekahkan semua gandum dan pelana unta miliknya untuk didermakan ke jalan Allah. (Muhibuddin ath-Thabari, Ar-Riyadhun Nadhrah fi Manaqibil ‘Asyrah, tanpa tahun: juz IV, halaman 305)

Sejarawan Muslim Jawwad Ali melaporkan tentang kedermawanan Abdurrahman bin ‘Auf ini. Menurutnya, ia tidak tanggung-tanggung menyedekahkan separuh hartanya, pernah juga bersedekah 40.000 dinar, 500 ekor kuda dan 500 kendaraan untuk keperluan perang, dan memerdekakan 30.000 hamba sahaya, dan masih banyak lagi kisah kemurahannya.

Ia juga dikisahkan pernah bersedekah kepada seluruh tentara Muslim yang masih hidup dalam Perang Badar masing-masing 400 dinar, yang saat itu jumlah mereka adalah 100 orang. Kekayaan yang dimilikinya merupakan hasil dari bisnis berjualan. (Jawwad Ali, Al-Mufashshal fi Tarikhil ‘Arab Qablal Islam, tanpa tahun: juz XIII, halaman 311).

sumber : https://islam.nu.or.id/sirah-nabawiyah/sahabat-abdurrahman-bin-auf-konglomerat-pekerja-keras-yang-gila-sedekah-Tztct
Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement