Memang sejak awal Abu Lahab paling depan menghalangi dakwah Nabi. Di samping Abu Lahab, yang paling keras juga menentang Nabi adalah al-Hakam ibn Hisyam yang populer dengan sebutan Abu Jahal. Abu Jahal berusaha menghalangi Nabi untuk mendirikan shalat di depan Ka’bah.
Suatu hari tatkala Abu Jahal berpapasan dengan Nabi yang menuju Masjid Haram untuk shalat, dia mengancamnya: “Bukankah aku sudah melarangmu shalat, Muhammad? Engkau tahu tidak ada yang lebih banyak sekutunya melebihi aku.” Tentang hal ini Allah SWT berfirman:
فَلۡيَدۡعُ نَادِيَهُۥ سَنَدۡعُ ٱلزَّبَانِيَةَ
“Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya), kelak Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah.” (Q.S. Al-‘Alaq 96: 17-18)
Allah SWT memerintahkan Nabi untuk terus shalat, jangan dihiraukan larangan Abu Jahal tersebut. Allah SWT berfirman:
كَلَّا لَا تُطِعۡهُ وَٱسۡجُدۡۤ وَٱقۡتَرِب۩
“Sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan).” (Q.S. Al-‘Alaq 96: 19)