Selasa 21 May 2024 17:01 WIB

Puasa 3 Hari Sama Seperti Puasa Satu Tahun, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

Setiap Muslim dianjurkan menjalankan puasa sunnah.

Rep: mgrol 151/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi berpuasa.
Foto: Republika/Mardiah
Ilustrasi berpuasa.

ISLAMDIGEST.CO.ID, JAKARTA -- Pada satu bulan penuh terdapat 3 hari utama yang bisa diamalkan oleh umat Muslim untuk beribadah puasa sunnah, yaitu puasa ayyamul bidh. Puasa ayyamul bidh dilakukan pada hari-hari tertentu dalam bulan-bulan Hijriah yaitu tanggal 13, 14, dan 15 dalam setiap bulan kalender Hijriah. 

Di sisi lain, puasa ayyamul bidh merupakan sunnah yang dianjurkan, namun tidak wajib. Artinya jika menjalankan puasa ini dapat membawa pahala, tetapi tidak dianggap sebagai kewajiban yang harus dilaksanakan oleh umat Islam. Namun demikian, banyak umat Islam yang memilih untuk melaksanakan puasa ini sebagai bentuk ibadah tambahan dan untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Baca Juga

Adapun anjuran menunaikan puasa sunnah ayyamul bidh dijelaskan pada hadis dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepadanya:

يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ

Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah). (HR. Tirmidzi, no. 761 dan An-Nasa’i, no. 2425).

Puasa ayyamul bidh memiliki keistimewaan ataupun keutamaan tersendiri, yaitu setiap umat Muslim yang menunaikan puasa ini dinilai seperti menunaikan puasa satu tahun.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadis dari Ibnu Milhan Al-Qoisiy, dari ayahnya, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ « هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ»

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada ayyamul bidh yaitu 13, 14 dan 15 (dari bulan Hijriyah).” Dan beliau bersabda, “Puasa ayyamul bidh itu seperti puasa setahun.” (HR. Abu Daud, no. 2449 dan An-Nasa’i, no. 2434). 

Nabi Muhammad SAW adalah teladan utama bagi umat Islam. Mengikuti sunnah Nabi Muhammad merupakan bentuk penghormatan kepada ajaran Islam secara menyeluruh. Oleh karena itu, bagi setiap umat Muslim yang mengerjakan puasa sunnah ayyamul bidh berarti mengikuti ajaran Nabi Muhammad dan sudah pasti mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Selain mendapatkan pahala, ibadah sunnah juga bisa menjadi kesempatan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, melengkapi ibadah wajib,, dan membentuk kehidupan spiritual yang seimbang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement