Kamis 15 Jun 2023 16:27 WIB

Larangan Agar tak Memilih Pemimpin yang Menistakan Agama dalam Islam

Pemimpin bukanlah sembarang orang.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Erdy Nasrul
Ilustrasi mengaji ayat kepemimpinan dalam Alquran.
Foto:

Syekh Ahmad Syakir dalam kitab Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir menjelaskan, ayat tersebut merupakan larangan untuk menjadikan musuh-musuh Islam dan pengikutnya dari golongan dua kelompok ahli kitab. Yakni Yahudi dan Nasrani serta kaum musyrikin sebagai pemimpin.

Mereka adalah orang-orang yang mengejek dan mempermainkan syariat Islam yang suci, sempurna, dan mencakup segala kebaikan di dunia dan akhirat.

Dijelaskan bahwa yang dimaksud kafir di sini adalah orang-orang musyrik. Firman Allah ta'ala, "Dan bertakwalah kepada Allah jika kamu orang-orang beriman" (57).

Artinya bertakwalah kalian kepada Allah untuk tidak memilih musuh-musuh kalian dan musuh agama kalian sebagai pemimpin. Apalagi mereka yang telah mempermainkan dan mengejek agama.

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 28, 

لَّا يَتَّخِذِ ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلْكَٰفِرِينَ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَمَن يَفْعَلْ ذَٰلِكَ فَلَيْسَ مِنَ ٱللَّهِ فِى شَىْءٍ إِلَّآ أَن تَتَّقُوا۟ مِنْهُمْ تُقَىٰةً ۗ وَيُحَذِّرُكُمُ ٱللَّهُ نَفْسَهُۥ ۗ وَإِلَى ٱللَّهِ ٱلْمَصِيرُ

Lā yattakhiżil-mu`minụnal-kāfirīna auliyā`a min dụnil-mu`minīn, wa may yaf'al żālika fa laisa minallāhi fī syai`in illā an tattaqụ min-hum tuqāh, wa yuḥażżirukumullāhu nafsah, wa ilallāhil-maṣīr

 

 

"Janganlah orang-orang beriman menjadikan orang kafir sebagai pemimpin, melainkan orang-orang beriman. Barang siapa berbuat demikian, niscaya dia tidak akan memperoleh apa pun dari Allah, kecuali karena (siasat) menjaga diri dari sesuatu yang kamu takuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu akan diri (siksa)-Nya, dan hanya kepada Allah tempat kembali."

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement