Selasa 09 May 2023 15:09 WIB

Peperangan Besar yang Pernah Terjadi pada Syawal, dari Uhud Hingga Hunain

Terdapat sejumlah peristiwa peperangan besar yang terjadi pada Syawal

Red: Nashih Nashrullah
Bukit Ar Ruhmah sekitar Jabal Uhud, Madinah, Arab Saudi lokasi Perang Uhud. Terdapat sejumlah peristiwa peperangan besar yang terjadi pada Syawal
Foto:

Ketiga, Perang Hunain 

Perang Hunain terjadi pada Syawal tahun 8 Hijriyah Pemicu adanya perang ini adalah adanya rasa tidak senang dari para pemimpin suku Hawain dan Tsaqif dengan kemengan yang Allah SWT berikan kepada Rasulullah SAW beserta kaum Muslimin dalam menaklukkan kota Makkah dan kaum Quraisy. 

Dalam Perang Hunain, jumlah pasukan Muslimin lebih banyak dari pasukan musuh sehingga dapat dikatakan, kaum Muslimin telah melakukan persiapan matang dalam peperangan ini.

Hal ini dapat dilihat ketika itu, Rasulullah SAW membawa 12 ribu pasukan Muslimin yang terdiri dari 10 ribu penduduk Madinah dan 2.000 penduduk Makkah. Pasukan tersebut dikerahkan untuk menghadapi pasukan Malik bin Auf.  

Kendati jumlah pasukan Muslimin berjumlah lebih banyak dibandingkan musuh, akan tetapi di saat yang sama dunia dan hawa nafsu menggerogoti jiwa dan hati kaum Muslimin. 

Oleh sebab itu, pasukan Muslimin tunggang langgang menghadapi musuh dan bercerai-berai di lembah Hunain ketika mendapat gempuran dadakan dari musuh.  

Akan tetapi pasukan Muslimin kembali membentengi diri setelah mendengarkan seruan dari Rasulullah. Sejurus kemudian mereka terjun kembali menuju medan perang dengan penuh keberanian sehingga akhirnya mampu memenangkan perang. 

Keempat, Perang Thaif  

Perang Thaif sebenarnya merupakan kepanjangan dari perang Hunain. Kemanangan perang Hunain pada Syawal tahun 8 Hijriyah, berhasil memukul mundur pasukan tentara Hawazin dan Tsaqif. Akan tetapi, pasukan Muslimin terus mengejar musuh hingga ke Thaif.  

Baca juga: Shaf Sholat Campur Pria Wanita di Al Zaytun, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Hukumnya

Saat itu, pasukan musuh yang masuk ke Thaif bersama dengan pemimpin perang mereka yaitu Malik bin Auf An-Nashri. Kemudian Rasulullah SAW meminta Khalid bin Walid berangkat lebih dulu bersama seribu pasukan Muslimin. 

Ketika sampainya pasukan Muslimin di Thaif, kaum Musyrikin bersembunyi dibalik benteng milik Malik bin Auf, sejurus kemudian Rasulullah memerintahkan pasukannya untuk mengepung mereka.

Dalam As-Sîrah an-Nabawiyah wad Da’wah fil ‘Ahdil Manadî karya Ahmad Ghalwasy, diceritakan bahwa di Thaif pasukan Muslimin sempat terpojok dalam medan perang. Saat kondisi tersebutlah Rasulullah SAW menginstruksikan kepada pasukannya untuk membakar pohon-pohon di tempat tersebut.  

 

Oleh karena banyaknya pohon anggur yang musnah, pada akhirnya pasukan musuh menyerah dan menyatakan kekalahannya. Wallahu’alam.     

Sumber: MUI

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement