Senin 22 Nov 2021 13:33 WIB

5 Pertanyaan dan Jawabannya Terkait Bahaya Kalajengking

Kalajengking keluar dari persembunyiaannya akibat badai di Mesir .

Rep: Andrian Saputra, Alkhaledi Kurnialam / Red: Nashih Nashrullah

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menunjukkan kalajengking (Scorpiones) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). (FOTO : Antara/Nyoman Budhiana)

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menunjukkan kalajengking (Scorpiones) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). (FOTO : Antara/Nyoman Budhiana)

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menunjukkan kalajengking (Scorpiones) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). (FOTO : Antara/Nyoman Budhiana)

Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali menunjukkan kalajengking (Scorpiones) yang disita dari upaya penyelundupan, di Kantor BKSDA Bali, Denpasar, Jumat (24/5/2019). (FOTO : Antara/Nyoman Budhiana)

inline

1

4. Mengapa Radulullah ﷺ tidak senang kematian manusia yang disebabkan hewan yang menyengat atau menggigit? 

Syekh Yazid Salama mengutip hadits dalam Sunan Abu Daud yang diriwayatkan dari Abu Yusr bahwa Rasulullah ﷺ biasa berdoa: 

وأعوذ بك أن أموت لديغا

“Dan Aku berlindung kepada Allah daripada kematian karena sengatan.” 

Syekh Yazid Salama berpendapat bahwa doa Rasulullah mengajarkan pada umatnya bahwa kematian karena sebab disengat atau digigit hewan mungkin tidak bisa membuat orang tersebut bertaubat kepada Allah Ta’ala lebih dulu dengan kematian karena sengatan atau gigitan bisa mendadak.

Atau orang yang terkena sengatan dan gigitan menjadi tidak sabar dalam menghadapi penderitaannya sehingga menjadi was-was, dan tidak mengucapkan kalimat-kalimat yang mengingatkan pada Allah sehingga memungkinkan dia akan mengakhiri hidupnya dengan keburukan. 

5. Lalu apakah orang yang mati karena sengatan kalajengking itu mendapat pahala?

Syekh Yazid mengutip hadits Nabi Muhammad ﷺ. Dari Abi Malik Al Asy'ari, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah ﷺ berkata:

مَنْ فَصَلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَمَاتَ أَوْ قُتِلَ فَهُوَ شَهِيدٌ أَوْ وَقَصَهُ فَرَسُهُ أَوْ بَعِيرُهُ أَوْ لَدَغَتْهُ هَامَّةٌ أَوْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ أَوْ بِأَيِّ حَتْفٍ شَاءَ اللَّهُ فَإِنَّهُ شَهِيدٌ وَإِنَّ لَهُ الْجَنَّةَ

“Barangsiapa yang memutuskan di jalan Allah kemudian dia meninggal, atau terbunuh maka dia adalah syahid, atau kuda atau untanya telah mematahkan lehernya atau dia tersengat kalajengking atau dia meninggal di atas ranjangnya, atau dengan kematian bagaimanapun yang dia kehendaki maka dia adalah syahid, dan baginya surga.” 

 

Cara obati sengatan

Dalam sejumlah riwayat, Nabi Muhammad SAW pernah mengajarkan cara yang ampuh untuk mengobati sengatan hewan ini. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits: 

‏لَعَنَ اللهُ العَقْرَبَ ما تدع مصليا ولا غيره ما تَدَعُ نبيّاً ولا غَيْرَه‏»، قال‏:‏ ثُمَّ دعا بإناءٍ فيه ماء ومِلح، فَجَعَلَ يَضَعُ موضِعَ اللَّدغة في الماء والمِلحِ، ويقرأُ‏:‏ «‏قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ والمُعَوِّذَتَيْن‏‏ حتى سكنتْ

Artinya: “Semoga Allah melaknat kalajengking. Dia tidak peduli orang yang sholat atau tidak, dan Nabi atau bukan.” Kemudian beliau meminta garam dan air lalu meletakkannya pada sebuah wadah, kemudian menuangkannya pada jari beliau pada area yang disengat, dan beliau mengusapnya sambil membacakan surat Al Ikhlas dan surat mu’awwidzatain (dua pelindung) yaitu Al Falaq dan An Naas.” (HR Baihaqi). 

Melalui hadits ini, Rasulullah SAW menjelaskan cara mengobati sengatan kalajengking. Cara pertama dengan menyiapkan bahan-bahan, yaitu garam dan air. Kemudian dengan membacakan tiga surat, yakni Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas.

Baca juga: Kian Dalami Islam, Mualaf Thenny Makin Yakin Kebenarannya 

Ada juga anjuran agar dihindarkan dari sengat kalajengking, yakni melakukan sunah seperti yang dijelaskan Rasulullah SAW berikut:

عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ الْبَدْرِيِّ رَضِيَ اللّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اْلآيَتَانِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ مَنْ قَرَأَهُمَا فِي لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ.

 Dari Abu Mas’ud Al Badri RA, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Dua ayat dari akhir surat Al Baqarah, siapa saja membacanya pada suatu malam niscaya keduanya mencukupinya.” (HR muttafaqun ‘alaih).   

 

 

 

Sumber: masrawy  

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement