Senin 13 Sep 2021 19:43 WIB

Sembilan Pandangan Keliru Produk Islamofobia

Islam disalahpahami banyak orang sehingga memberi jalan kepada Islamofobia.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Sembilan Pandangan Keliru Produk Islamofobia. Sejumlah umat Muslim melaksanakan shalat tarawih di Pusat Komunitas Muslim Chicago, Senin (12/4). Umat Muslim di AS tergolong multietnis dan nasionalitas. Tercatat jumlah umat Muslim Chicago mencapai angka 350 ribu jiwa atau lima persen dari populasi. Terdapat pula penganut Islam yang merupakan warga kulit putih AS dan Hispanik (keturunan latin). Namun, sejak lama Chicago terkenal sebagai wilayah konsentrasi kaum Muslim Afro-Amerika. Meski berbeda bahasa, adat maupun budaya, akan tetapi dalam beberapa kesempatan, terutama pada ibadah shalat serta aktivitas Ramadhan, satu sama lain akan menanggalkan perbedaan untuk bersatu di bawah panji kitab suci Alquran dan sunnah Nabi. Umat Muslim Chicago benar-benar menikmati perbedaan yang ada dan mempererat tali ukhuwah di saat bersamaan. (AP Photo/Shafkat Anowar)
Foto:

6. Muslim menyembah Allah, Tuhan khusus mereka sendiri

Allah adalah kata Arab untuk "Tuhan," bukan Tuhan khusus dan spesifik umat Islam. Sebab, Muslim menyembah Tuhannya Ibrahim, yang juga disembah oleh orang Kristen dan Yahudi. "Penutur bahasa Arab Kristen menyebut Tuhan 'Allah' juga," kata Mogahed.

7. Muslim tidak percaya pada Yesus atau tidak menghormati ajarannya

Yesus adalah seorang Nabi dalam Islam, yakni Nabi Isa AS, sama seperti Nabi Muhammad. Gagasan bahwa umat Islam tidak percaya kepada Yesus berakar pada "pembedaan" kelompok agama.

"Muslim percaya pada semua nabi yang disebutkan dalam wasiat lama dan baru dari Alkitab," kata Mogahed. "Muslim melihat Muhammad sebagai nabi terakhir, bukan yang pertama dan satu-satunya, seperti banyak orang yang salah percaya."

Faktanya, ada banyak ayat dalam Alquran yang mengisahkan Maryam ibu Nabi Isa. "Yesus memiliki peran yang sangat menonjol dalam Islam, dan dia dicintai umat Islam seperti halnya Muhammad," katanya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement