Utbah pun menaati perintah Amirul Muminin Umar RA, membimbing rakyat melaksanakan shalat, mengajarkan masalah agama, menegakkan hukum dengan adil, dan memberikan contoh tentang kezuhudan, wara’ dan kesederhanaan.
Dengan tekun dikikisnya pola hidup mewah dan berlebihan sehingga menjengkelkan mereka yang selalu memperturutkan hawa nafsu.
Pernah dalam sebuah pidato Utbah berkata, “Demi Allah, sesungguhnya telah kalian lihat aku bersama Rasulullah SAW sebagai salah seorang kelompok tujuh, yang tak punya makanan kecuali daun-daun kayu, sehingga bagian mulut kami pecah-pecah dan luka-luka. Di suatu hari aku beroleh rezeki sehelai baju burdah, lalu kubelah dua, yang sebelah kuberikan kepada Sa’ad bin Malik dan sebelah lagi kupakai untuk diriku.”