Selama beberapa dekade, Mazara telah menjadi contoh multikulturalisme dan inklusi. Saat dia berjalan di sepanjang tepi laut Mazara, Hannachi menunjuk ke arah Mediterania.
Ia menjelaskan, sejak awal 1970-an, para nelayan Tunisia mulai berbondong-bondong ke sini, untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri perikanan lokal yang tengah ambruk. Hal ini dilatarbelakangi oleh hubungan yang sudah erat dengan pulau Mediterania.
Ini adalah kebalikan dari peristiwa di awal abad ke-20. Saat itu ribuan orang Sisilia beremigrasi ke Tunisia mencari masa depan yang lebih baik setelah Sisilia mengalami kemerosotan ekonomi setelah dijajah oleh Italia pada tahun 1861.
"Sejak saat itu, kota tepi pantai ini telah mewakili suar harapan, di mana hidup berdampingan secara damai masih menjadi norma sehari-hari, terlepas dari iklim politik saat ini," kata Hannachi.