Selasa 07 May 2024 19:55 WIB

Kisah Lahirnya Nabi Musa di Bulan Dzulhijjah

Nabi Musa lahir di bulan Dzulhijjah.

Rep: Mgrol150/ Red: Muhammad Hafil
 Nabi Musa lahir di bulan Dzulhijjah. Foto:  Maghaer Shuaib Tempat Nabi Musa Pernah Tinggal
Foto: Arab News
Nabi Musa lahir di bulan Dzulhijjah. Foto: Maghaer Shuaib Tempat Nabi Musa Pernah Tinggal

ISLAMDIGEST.CO.ID, JAKARTA – Dzulhijah merupakan bulan yang penuh dengan serangkaian peristiwa penting. Dimulai dari perintah Allah SWT untuk melaksanakan ibadah haji, kurban, dan juga lahirnya Nabi Musa. Berikut kisah Nabi yang memiliki banyak mukjizat yang diberikan oleh Allah SWT.

Nabi Musa lahir ketika Fir'aun mengeluarkan kebijakan untuk membunuh semua anak laki-laki di Mesir. Tepatnya, pada tanggal 5 Dzulhijah, Ibu Nabi Musa yang baru saja melahirkan segera menghanyutkan Nabi Musa di sungai Nil dan kemudian ditemukan oleh Asiyah, istri Firaun.

Baca Juga

Ibunda Nabi Musa memasukkan Nabi Musa yang masih bayi di dalam peti dan dihanyutkan ke Sungai Nil. Ditengah perjalanan peti tersebut hanyut dan ditemukan oleh istri Firaun. Melihat bayi tersebut di dalam peti, Asiyah ingin mengangkat Nabi Musa menjadi anaknya. Asiyah pun akhirnya membujuk Firaun untuk tidak membunuhnya dan ia pun setuju.

Ketika Nabi Musa menangis kelaparan, para pelayan sibuk mencarikan ibu susu untuk-Nya. Tetapi Nabi Musa terus menangis dan menolak untuk menyusu kepada siapapun. Mengetahui hal tersebut, kakak Nabi Musa memperkenalkan ibu kandung Nabi Musa kepada pelayan dan akhirnya Nabi Musa mau menyusu langsung dari ibunya.

Nabi Musa tumbuh dewasa menjadi anak yang tangguh, pemberani, dan tampan. Ketika Nabi Musa menginjak 40 tahun, Allah SWT menjadikan Nabi Musa sebagai rasul. Allah SWT juga memberikan Nabi Musa hikmah dan ilmu pengetahuan sehingga Nabi Musa tumbuh sebagai orang yang cerdas.

Allah SWT juga memberikan Nabi Musa beberapa mukjizat untuk membantunya berdakwah kepada orang – orang yang ada di Mesir. Salah satu mukjizat Nabi Musa yang terkenal adalah tongkatnya yang bisa berubah menjadi ular. Mukjizat tersebut diberikan Allah SWT ketika Nabi Musa diminta untuk dibuktikan bahwa Allah SWT adalah tuhan semua manusia. Seperti yang tertulis pada surat Al A’raf ayat 107 yang berbunyi,

فَاَلْقٰى عَصَاهُ فَاِذَا هِيَ ثُعْبَانٌ مُّبِيْنٌ ۖ

Arab Latin : Fa alqā ‘aṣāhu fa iżā hiya ṡu‘bānum mubīn(un).

Artinya : “Maka, dia (Musa) melemparkan tongkatnya, tiba-tiba ia (tongkat itu) menjadi ular besar yang nyata.” 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement